Mengungkap Filosofi Jenis Lauk di Nasi Tumpeng

Mengungkap Filosofi Jenis Lauk di Nasi Tumpeng

Nasi tumpeng bukan sekadar kuliner. Nasi tumpeng memiliki filosofi yang bisa ditemukan didalam tiap-tiap lauk yang tersedia di dalamnya.

Nasi tumpeng yang berwujud kerucut dikaitkan bersama gunung yang berarti daerah rena yang dinilai sakral oleh penduduk Jawa. Nasi tumpeng dinilai memilii kaitan yang erat bersama langit dan surga. Nasi yang menjulang ke atas ini merupakan harapan agar kehidupan penduduk bisa meningkat.

 “Dalam Kitab Tantupanggelaran, yakni kitab dari zaman Majapahit diceritakan waktu Pulau Jawa berguncang. Batara Guru didalam rancangan Hindu menugaskankan membawa Puncak Mahameru India untuk menstabilkan Pulau Jawa dan jadilah Gunung Semeru di Jawa Timur," menyadari pengajar Sastra Jawa di Universitas Indonesia Dr Ari Prasetiyo, S.S., M.Si didalam keterangan formal yang di menerima Investor Daily, Senin 20 Juni 2022.

Manusia, kata Dr Ari, menyadari rancangan Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi serta berada di puncak. Karena itu, manusia termasuk percaya para dewa berada di Puncak Mahameru.

“Nasi tumpeng ini sesudah itu menjadi representasi dari puncak gunung atau rancangan ketuhanan. Itulah arti dari wujud nasi tumpeng yang mengerucut dan menjulang tinggi secara vertikal,” menyadari Dr Ari pesan nasi tumpeng .

Kemudian, jenis lauk nasi tumpeng, kata Dr Ari, termasuk memiliki filosofi sendiri. Lauk nasi tumpeng umumnya diletakkan secara horisontal.



Peletakan secara horisontal merupakan simbol interaksi manusia bersama sesamanya. Sementara itu, keragaman lauk pauk, menurut Ari, menjadi simbol kehidupan dunia yang kompleks.

“Dalam rancangan Jawa dikenal ungkapan sangkan paraning dumadi yang berarti menyadari dari mana dan akan ke mana segala makhluk. Kemudian, mulih ing mulanira yang berarti ulang ke asalnya,” kata Dr Ari.

“Agar ulang ke Tuhan atau kaitannya bersama rancangan surga dan neraka, manusia perlu berbuat baik dan waspada didalam hidup di dunia yang penuh carut-marut seperti simbol dari lauk-pauk nasi tumpeng,” kata dia.

Filosofi Menu Makanan

Filosofi terhadap nasi tumpeng sendiri bisa ditemukan terhadap menu makanannya. Ada lima bahan makanan yang memiliki filosofi.

Pertama, nasi yang memiliki harapan untuk hidup lebih baik. Nasi adalah bahan basic terhadap nasi tumpeng. Selain sebagai fondasi utama terhadap tumpeng, nasi terhadap tumpeng termasuk memiliki arti filosofis. Makna berikut tidak lain adalah sebagai simbol untuk harapan hidup lebih baik. Bahan tumpeng itu termasuk berarti agar tiap-tiap manusia perlu mendapatkan rezeki bersama langkah halal.

Kedua, telur rebus yang memiliki arti tiap-tiap tindakan perlu selamanya direncanakan. Dalam nasi tumpeng, tersedia begitu banyak ragam macam lauk-pauk, keliru satunya adalah telur rebus. Ada yang menyajikannya tanpa diberi bumbu dan tersedia yang diolah menjadi semur telur.

Telur rebus terhadap nasi tumpeng membawa arti yang sama, yakni tiap-tiap manusia perlu berencana tindakannya terutama dulu agar selamat dan sukses.

Ketiga, ayam bumbu kuning bersama arti simbol pelindung dari begitu banyak ragam sifat buruk. Selain telur, lauk lain yang perlu tersedia terhadap nasi tumpeng adalah ayam bumbu kuning.

Secara filosofis, lauk satu ini dimaknai sebagai simbol pelindung dari begitu banyak ragam sifat buruk, seperti sombong, arogan, dan angkuh. Lauk ini termasuk berarti kalau tiap-tiap manusia perlu beribadah bersama khusuk.

Keempat, adalah ikan teri yang berarti gotong-royong. Ikan teri adalah jenis ikan yang paling sering digunakan didalam nasi tumpeng. Dalam filosofi nasi tumpeng, ikan teri menggambarkan simbol gotong-royong yang perlu selamanya dijunjung tinggi manusia. Makna itu selaras bersama ikan teri yang sering di sediakan didalam jumlah banyak didalam satu tumpeng.

Kelima, adalah urap yang berarti kehidupan yang tentram, kreativitas, dan sebagainya. Tidak hanya protein hewani, nasi tumpeng termasuk membawa lauk berprotein nabati berwujud urap. Lauk ini terdiri atas begitu banyak ragam macam sayur. Setiap sayur membawa arti filosofis masing-masing.

Bayam berarti sebagai kehidupan yang tentram, terutama kehidupan daerah tinggal tangga. Tauge berarti kreativitas dan pertumbuhan. Kangkung memiliki arti tiap-tiap orang perlu beradaptasi didalam tiap-tiap situasi. Kacang panjang memiliki arti tidak cukup lebih sama bersama telur rebus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Frasa dalam Bahasa Inggris

Tunjukkan Kebanggaan Sepak Bola

Menyewa Mobil di Jakarta: Pilihan Terbaik untuk Liburan yang Lebih Bebas